PSSI tidak Masalah Irfan Keluar dari Timnas

Pemain sepakbola muda Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan berani mempertaruhkan nasibnya di Tim Nasional Indonesia dengan tetap bernaung di klub Persema Malang yang memutuskan keluar dari Liga Super Indonesai dan bergabung ke Liga Primer Indonesia. Sikap Irfan dan Kim ini ditanggapi dingin oleh Persatuan sepakbola Seluruh Indonesia.

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan PSSI, para pemain yang bergabung atau bermain dalam kompetisi Liga Premier Indonesia (LPI) tidak dapat menjadi pemain timnas. Artinya, sikap Irfan ini akan membuat dirinya keluar dari timnas.

Direktur Teknik PSSI, Sultan Harhara, mengatakan, sikap Irfan untuk tetap bergabung di Persema tidak menjadi persoalan bagi Timnas Indonesia. Sebelumnya, Irfan memang dinilai belum pantas memperkuat Timnas.

"Sejak awal, saya tidak memilih Irfan untuk bergabung dengan Timnas. Secara statistik, permainan Irfan menurun. Irfan belum memiliki permainan yang bagus. Level Irfan baru bisa dipakai di Timnas mungkin dua tahun lagi," kata Sultan di Lagunas, Senayan, Jakarta, Selasa (4/1).

Manajer Timnas Andi Darusallam juga memberi sikap sama. Dia tidak mau berkomentar tentang nasib Irfan di timnas terkait pilihannya untuk tetap di Persema malang. Menurutnya, PSSI masih menunggu kepastian Irfan bermain di LPI yang akan mulai bergulir pada tanggal 8 Januari mendatang.

Sementara itu, pengamat sepakbola Indonesia IGK Manilla justrus menaruh nilai positif dari sikap Irfan. Justru sikap Irfan ini memberi pelajaran bagi PSSI agar tidak sembarangan mengambil sikap ataupun membuat peraturan.

Irfan merupakan pemain proesional yang dewasa. Dia dibawa dan dibesarkan oleh klub Persema Malang. Memang sudah selayaknya Irfan tetap bernaung di Persema.

"Irfan telah melaksanakan etika-etikanya dengan tetap bernaung di Persema. Irfan sebenarnya ingin sekali tetap bermain di timnas. Namun, peraturan larangan yang dibuat PSSI membuatnya semakin sulit bermain di timnas. Justru ini memberi pelajaran bagi PSSI agar tidak sembarangan berbicara dengan menyatakan illegal. Bila nanti Presiden datang membuka kompetisi tersebut, PSSI bilang presiden kita juga illegal ," kata IGK Manilla saat dihubungi Media indonesia.

Ditambahkan Manila, Irfan saat ini berada dalam dualisme kepentingan. Menpora menyatakn bahwa Irfn akan tetap memperkuat timnas meski bernaung di Persema. Akan tetapi PSSI tetap menyatakan aturannya melarang itu.

"Kini kita lihat saja kekuatan mana yang akan menang. Apakah omongan Andi Malarangeng atau Nurdin Halid (Ketum PSSI). Akan tetapi, yang mesti digarisbawhi adalah PSSI harus belajar dari sini agar tidak sembarangan berbicara ataupun membuat peraturan," kata IGK Manila (OL-3)